Apabila kita ditimpa suatu musibah atau bala bencana hendaknya kita instrosfeksi diri, karena boleh jadi musibah yang terjadi pada kita adalah akibat dari dosa-dosa kita. Musibah yang menimpa pada seseorang itu mempunyai tiga arti:
yang pertama musibah sebagai teguran.
Musibah bentuk ini diberikan kepada seseorang agar kembali kepada jalan yang lurus, karena dia telah melanggar aturan Allah SWT.
yang kedua musibah sebagai ujian.
Yaitu musibah yang diberikan kepada seorang hamba semata-mata untuk menguji keimanan seseorang untuk ditingkatkan derajatnya.
dan yang ketiga musibah sebagai adzab.
Musibah yang terakhir ini adalah adzab dari Allah SWT yang disebabkan oleh manusia yang ingkar terhadap ayat-ayat-Nya. A'udzu billahi min dzalik.
Adapun yang bisa kita panjatkan ketika musibah datang kepada kita yang besar maupun yang kecil adalah seperti hadist muslim yang diterima dari ummu salamah yaitu yang artinya:
Dari Ummu Salamah radhiyallahu `anhu,
aku mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah
seorang hamba yang ditimpa musibah lalu mengucapkan :
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ اَللَّهُمَّ
اؤْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَاخْلُفْ لِيْ خَيْراً مِنْهَا
(Sesungguhnya
kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya, ya
Allah, beri aku pahala dalam musibahku ini dan beri aku ganti yang lebih baik),
melainkan Allah memberinya pahala dalam musibahnya dan memberi ganti yang
lebih baik)”. HR. Muslim. [1]
[1] . diriwayatkan oleh
Muslim no hadist 918.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar