
Berikut ini adalah
sebagian zikir yang berasal dari Al Quran dan hadist yang harus dibaca setiap
muslim di waktu pagi dan petang untuk menlindungi dirinya dari berbagai hal. Adapun waktunya adalah:di waktu pagi mulai dari setelah shalat
subuh hingga terbit matahari dan di
waktu sore setelah shalat Ashar hingga terbenam matahari. Namun bagi yang
berhalangan karena sibuk atau lupa boleh membacanya setelah waktu tersebut.
Allah taala
berfirman:
﴿ فَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوعِ
ٱلشَّمۡسِ وَقَبۡلَ ٱلۡغُرُوبِ ٣٩ ﴾ [ق: ٣٩]
Maka bersabarlah kamu terhadap
apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit
matahari dan sebelum terbenam(nya).
( Q.S. Qaaf : 39 ) .
·
Zikir
pagi dan sore
بِسْمِ اللَّهِ
الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِيْ الْأَرْضِ وَلاَ فِيْ السَّمَاءِ
وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(
Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya segala sesuatu di bumi dan di langit
tidak akan memberikan marabahaya, Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui )
3x, melainkan segala sesuatu tidak akan membahayakannya”. HR. Tarmizi dan Ibnu
Majah. [1]
أعُوذُ
بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرّ ما خَلَقَ
(Aku berlindung dengan Kalimat Allah yang maha Sempurna dari
segala kejahatan makhluk-Nya ) 3x,
niscaya dia tidak akan membahayakanmu”. HR. Muslim. [2]
﴿ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ
ٱلۡقَيُّومُۚ ...... ﴾ [البقرة: ٢٥٥]
Allah, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya) (Q.S. Al Baqarah : 255 ).
﴿ قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١ ﴾ [الاخلاص: ١]
(Katakalah
Ia-lah Allah Yang Maha Esa) dan surat Mu’awwizatain (surat Al Falaq dan An
Naas) 3x ketika engkau berada di sore hari dan pagi hari, niscaya mencukupkanmu
(pahala, dan terhindar dari hal yang menyakiti) dari segala sesuatu”.
HR. Tarmizi dan Nasa'i.
[3]
أَصْبَحْنَا
وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ: فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ، وَبَرَكَتَهُ،
وَهُدَاهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ
“Kami di waktu pagi, sedang kerajaan milik Allah, Tuhan
penguasa alam. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar memperoleh
kebaikan, pembuka (rahmat) pertolongan, cahaya, berkah, dan petunjuk di hari
ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang ada didalamnya dan
kejahatan sesudahnya“ dan bila berada di waktu sore maka
ucapkanlah doa yang serupa". H.R. Abu Daud . [4]
رَضِيتُ باللّه
رَبَّاً وَبالإِسْلامِ دِيناً وبِمُحَمَّدٍ صَلى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
نَبِيَّاً
“Aku rela Allah sebagai Tuhan-(ku),
Islam sebagai agama-(ku) dan Muhammad sebagai nabi-(ku)“ niscaya Allah pasti meridhainya di hari
kiamat". HR. Ahmad, Abu Daud. [5]
أَمْسَيْنَا
وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّه
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذِهِ
اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذِهِ
اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ
الْكِبْرِ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِيْ النَّارِ وَعَذَابٍ فِيْ الْقَبْرِ
( Kami berada di sore hari dan kerajaan Allah-pun
di sore hari, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah selain
Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, Ya Rabb, aku meminta kepada-Mu
kebaikan yang ada di malam ini dan kebaikan setelah malam ini, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang ada di malam
ini dan kejahatan sesudahnya, Ya Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari malas dan
buruknya sikap sombong, Ya Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari azab neraka dan
azab kubur), dan
bila masuk waktu pagi beliau mengucapkan do’a yang sama kecuali dua kata di
awal diganti dengan kata:
أَصْبَحْنَا
وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لله
(Kami berada di pagi hari, dan kerajaan Allah-pun
berada di pagi hari)”. HR.
Muslim.[6]
اَللَّهُمَّ
بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ
النُّشُوْرُ
(Ya
Allah, dengan (kekuasaan)-Mu kami berada di pagi hari dan dengan-Mu kami berada
di sore hari, dan dengan (kekuasaan)-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati, dan
kepada-Mu kembali)” dan
bila masuk waktu sore beliau mengucapkan:
اَللَّهُمَّ
بِكَ وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Ya Allah, dengan (kekuasaan)-Mu kami berada di
sore hari, dan dengan (kekuasaan)-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati, dan
kepada-Mu kembali.
HR. Bukhari dalam kitab Adabul mufrad dan Abu Daud. [7]
اَللَّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا
عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ
أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ
فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
(
Ya Allah, Engkau Rabbku, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau,
Engkau telah menciptakanku dan aku hamba-Mu, dan aku tidak mampu memikul
perjanjian dan janji-Mu, aku berlidung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku,
aku mengakui nikmat-Mu terhadapku, dan aku mengakui dosaku, ampunilah aku
karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau )
اَللَّهُمَّ
فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلِّ
شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَشَرِّ الشَّيْطَانِ
وَشِرْكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى
مُسْلِمٍ
(Ya
Allah, pencipta lamgit dan bumi, Maha
Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Tuhan segala sesuatu dan penguasanya, aku
berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, dan kejahatan syetan dan perangkap
kesyirikan dan berlindung agar diriku tidak melakukan dosa atau melakukan
kejahatan terhadap seorang muslimpun) HR. Bukhari dalam kitab Adabul
mufrad. [8]
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ،
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ: فِي دِيْنِي وَدُنْيَايَ
وَأَهْلِي، وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي،
اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِيْنِي،
وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ
تَحْتِي
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ampunan dan
keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu
ampunan dan keselamatan: dalam agamaku, (kehidupan) duniaku, keluargaku,
hartaku. Ya Allah tutuplah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak di lihat
orang lain) dan berilah ketentraman di hatiku. Ya Allah, peliharalah aku dari
arah depan, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan
kebesaran-Mu, agar aku tidak mendapat bahaya dari arah bawahku“. HR. Abu
Daud dan Ibnu Majah.
[9]
سُبْحَانَ
اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
(Aku
mensucikan Allah dan memuji-Nya) 100x, tidaklah seorangpun di hari kiamat
membawa (amalan) lebih baik dari yang dibawanya, kecuali seseorang yang mengucapkan seperti yang ia ucapkan atau
lebih”. HR. Muslim. [10]
أَصْبَحْنَا
عَلىَ فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفاً
مُسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
“Diwaktu pagi kami memegang agama Islam,
kalimat ikhlas, agama nabi kita, Muhammad
dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus,
muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik“ H.R Ahmad dan Darimi. [11]
لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
(Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah,
Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan adalah milik-Nya, dan
bagi-Nya segala pujian dan Dia berkuasa terhadap segala sesuatu)
حَسْبِيَ اللهُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
.“Cukup bagiku
Allah (sebagai pelindung), tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia.
Kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan ‘Arasy yang Agung “ niscaya Allah akan mencukupkan
keinginanya di dunia dan akhirat".HR. Ibnu Sunni. [12]
يَا
حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ
وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
“Wahai Yang Maha Hidup dan Maha
Terjaga, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku
dan jangan Engkau limpahkan (semua urusan) terhadap diriku walau sekejap mata“ HR. Hakim. [13]
[7] . Hadist shahih,
diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Adab mufrad no hadist : 1234 dan Abu
Daud no hadist : 5068.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar